Hama Pada Tanaman Padi :
1. Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Bagian padi yang diserang wereng
cokelat adalah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan menghisap cairan pada jaringan
pengangkut tanaman padi. Wereng coklat dapat menimbulkan kerusakan ringan
sampai berat pada semua fase tumbuh, fase pembibitan,fase anakan, fase susu
(pengisian). Gejalanya yaitu daun menjadi kuning dan cepat kering,
sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi
kerdil.
Pengendalian hama wereng cokelat
dengan cara :
- Penggunaan pestisida yang tepat
- Bertanam
padi secara serempak
- Menggunakan
varietas tahan wereng
- Melepas
musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah
2.
Wereng
Hijau (Nephotettix virescens)
Bagian padi yang diserang wereng
hijau adalah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan menghisap
cairan dari dalam daun bagian tepi,tidak menyukai pelepah,ataupun daun-daun
bagian tengah. Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus
tungro yang menyebabkan penyakit tungro.Wereng Hijau
menyebabkan daun-daun padi berwarna kuning sampai kuning oranye, penurunan
jumlah anakan, dan pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek), di
tempat bekas hisapan akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering dan mati.
Pencegahan dan pengendalian hama
wereng hijau adalah :
- Melakukan penanaman secara serempak
- Menggunakan varietas yang tahan wereng
- Menyemprotkan pestisida
3. Penggerek Batang
(Tryporiza sp.)
Penggerek Batang adalah hama yang
menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Bagian padi yang
diserang adalah batang padi dan pelepah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan
menyerang tanaman pada semua fase tumbuh, baik di fase pembibitan, anakan,
maupun pembungaan.
Serangan yang terjadi pada fase
vegetatif, daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan
larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna coklat dan
mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep). Apabila serangan terjadi pada
fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tanaman padi
tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya
kosong/hampa. Malai mudah dicabut dan pada pangkal batang terdapat bekas
gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).
Cara
pengendalian hama penggerek batang adalah:
-
Menggunakan varitas tahan penggerek
batang
-
Meningkatkan kebersihan lingkungan
-
Menggenangi sawah selama 15 hari setelah
panen agar kepompong mati
-
Membakar jerami
-
Menggunakan insektisida
4.
Walang
Sangit (Leptocorixa acuta)
Bagian padi yang diserang walang
sangit adalah buah padi yang masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang
sangit menyebabkan beras berubah warna menjadi coklat, mengapur , menyebabkan
buah hampa, berkualitas rendah dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas
isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam
bulir padi.
Cara pengendalian hama
walang sangit adalah: Bertanam
secara serempak, Peningkatan
kebersihan, Mengumpulkan
dan memusnahkan telur, Melepas
musuh alami seperti jangkrik, Menyemprotkan
insektisida
5.
Hama
Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Bagian padi yang diserang hama
ganjur adalah Anakan padi. Cara menyerangnya terjadi
sejak tanaman
masih di pembibitan sampai tanaman mencapai fase primordia. Gejala khas ganjur adalah
tunas padi yang
tumbuh menjadi bentuk seperti pentil atau daun bawang, dengan
panjang bervariasi, 15-20 cm . Anakan
yang terserang ganjur tidak mampu
menghasilkan malai.
Pencegahan dan pengendalian hama
ganjur adalah:
- Dengan
melakukan pembersihan sekitar lahan penanaman dari rumput dan padi liar yang
dapat menjadi
tempat persembunyian atau inang alternatif.
-
Melakukan
penanaman padi serempak dengan menggunakan varietas yang tahan hama ganjur
- Menyemprotkan
insektisida
6.
Ulat
Grayak (Armyworm)
Hama ulat grayak menyerang tanaman
dengan memakan daun dan hanya meninggalkan tulang daun dan batang. Larva ulat grayak
menyerang tanaman padi sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan akan
parah saat musim kemarau dan tanaman kekurangan air. Untuk pengendaliannya
dianjurkan menyemprot intektisida.
7. Hama Putih
(Nymphula depunctalis)
Bagian padi yang diserang hama putih
adalah daun. Cara menyerangnya yaitu menyerang daun bibit, Kerusakan pada daun
yang khas yaitu daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut
dibuat menyerupai tabung yang digunakan larva untuk membungkus dirinya.
Cara pengendalian hama putih adalah
:
-
Dengan
pengaturan air yang baik
- Penggunaan bibit sehat
- Menggugurkan tabung daun
- Menyemprotkan insektisida
8.
Tikus
Sawah (Rattus argentiventer)
Bagian padi yang diserang tikus
sawah adalah seluruh tanaman padi. Cara menyerangnya yaitu merusak tanaman padi pada semua fase tumbuh dari semai
hingga panen, bahkan sampai penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus
menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk
anakan baru.
Pada serangan berat,
tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, meluas ke arah pinggir, dan
menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan. Tikus sawah biasanya menyerang
pada malam hari.
Cara
pengendalian tikus sawah adalah:
- -
Pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan
-
- Melepas musuh alami seperti ular dan
burung hantu
-
- Penggunaan pestisida dengan tepat,
intensif dan teratur
-
- Memberikan umpan beracun seperti seng
fosfat yang dicampur dengan jagung atau beras.
9.
Keong
Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas merusak tanaman dengan
cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang
hilang per tanaman. Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda
dan keong mas dengan berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air
yang baik dan tepat karena keong mas menyenangi tempat-tempat yang digenangi
air.
Bila diperlukan, penyemprotan pestisida juga dapat dilakukan di sawah yang
tergenang, di cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.
10.
Burung
(Lonchura spp.)
Burung menyerang tanaman pada fase
masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang
sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil padi secara langsung.
Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi. Cara pengendalian hama
burung diantaranya adalah dengan menjaga lahan dengan menempatkan orang-orangan
sawah untuk mengusir burung, menanam secara serentak, jangan menanam dan
memanen diluar musim agar tidak dijadikan sebagai sumber makanan serta
kendalikan habitat/sarang burung.