Minggu, 03 Juni 2012

Parikan (Pantun Jawa)

Tuladha Parikan:
1. 4 wanda + 4 wanda :
     Saka kali, karo kanca
     Aja lali, sregep maca

2. 4 wanda + 6 wanda :
     Jum'at legi,bancaane adhik
     Mugi-mugi, acarane apik

3. 3 wanda + 5 wanda :
    Pandaan, panggon dolanan
    Rujakan, enak temenan

4. 4 wanda + 8 wanda :
    Sega abang, iwake semuran bali
    Yen berjuang, semangate aja lali


5. 8 wanda + 8 wanda :
    Bola-bali menyang pasar, ra ketemu jenang ketan
    Aja sampek urip nyasar, melu ajarane setan
 

Jumat, 18 Mei 2012

Puisi tentang Alam


Alam Indonesiaku

Alam Indonesiaku nan inda
Berjuta  pohon menghiasi Hutan Belantara
Berbagai jenis tanaman  tumbuh dan terjaga
Hewanpun jadi keseimbangannya
Danau nan indah, di hiasi oleh kejernihan air yang nyata
Dasar laut yang dihiasi berbagai macam biota
Semilir angin di pegunungan  yang sangat terasa
Pantai yang dihiasai oleh pasir permata
Bebatuan besar dan pohon kelapapun melengkapinya
Hamparan sawah yang dikelola
Menambah kehijauan dunia
Semuanya
Menjadikan keindahan yang tak terduga
Serta menciptakan kebahagiaan bersama
Oh….. Indonesia
Indahnya bagaikan surga
Yang menyimpan sejuta gelora

Kamis, 03 Mei 2012

Penyakit Padi


Penyakit Pada Tanaman Padi :

1.    Hawar Daun Bakteri/BLB (Xanthomonas oryzae pv oryzae)
Bagian padi yang terserang adalah daun. Gejalanya yaitu daun yang sakit berubah menjadi hijau kelabu, mengering, helaian daunnya melengkung, diikuti melipatnya helaian daun sepanjang ibu tulang daun. Sumber infeksi dapat berasal dari jerami yang terinfeksi, singgang tanaman terinfeksi dan gulma inang.
Cara pengendaliannya adalah:
  • Dengan menggunakan varietas tahan
  • Pemupukan yang seimbang
  • Mengatur pengairan (hindari penggenangan terus menerus)
  •  Semprot dengan menggunakan fungisida
2.    Hawar Pelepah Daun (Helminthosporium oryzae)
Bagian padi yang terserang adalah pelepah daun. Penyakit ini menyerang tanaman padi pada stadia pembentukan anakan sampai stadia masak susu. Gejala serangan penyakit ini adalah pada pelepah daun diantara permukaan air dan daun terdapat bercak atau spot keabu-abuan
yang berbentuk oval memanjang.
Cara pengendaliannya adalah :
  1. Dengan membajak yang dalam untuk mengubur sisa-sisa tanaman yang terinfeksi
  2.  Atur tanaman agar jangan terlalu rapat
  3. Rotasi tanaman
  4.  Buang gulma dan tanaman yang sakit dari sawah
  5.  Keringkan sawah beberapa hari
  6.  Menyemprotkan fungisida

3.    Blast (Pyricularia  oryzae)
Bagian padi yang terserang adalah daun dan leher malai. Pada blast daun yaitu terbentuk bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak berwarna putih. Pada Blast leher yaitu berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang mengakibatkan leher malai patah sehingga menyebabkan gabah hampa.

Cara pengendalianya adalah :
  •   Hindari pemupukan nitrogen yang berlebihan
  •   Sanitasi lahan dengan memusnahkan sisa tanaman dan gulma
  •   Gunakan fungisida untuk penyemprotan

4.    Bercak Coklat Cercospora (Cercospora oryzae)
Bagian padi yang terserang adalah pelepah dan kulit gabah. Penyakit ini merusak tanaman padi di lahan dengan sistem drainase yang buruk atau lahan yang kekurangan unsur hara, terutama kalium (K). Serangan patogen menimbulkan gejala lurus sempit berwarna kecoklatan pada helaian daun bendera, juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah sehingga gabah terlihat kotor dan coklat.
Cara pengendaliannya adalah:
·      Dengan pemupukan yang seimbang
·      Lakukan pengeringan sawah beberapa hari pada saat anakan maksimum,
·      Lakukan rotasi tanaman
·      Gunakan fungsida untuk penyemprotan

5.    Gosong Palsu (Ustilaginoidea virens)
Penyakit ini merusak bulir padi sebagai gejala bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora yang berukuran 1 cm. Gumpalan spora tersebut mula-mula berwarna kuning sampai oranye kemudian menjadi hijau gelap. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Ustilaginoidea virens.  Cendawan ini terutama merusak pada kondisi yang lembab, banyak hujan, mendung pada masa pembungaan, dan pupuk  yang berlebih.Pengendaliannya dengan pemupukan yang berimbang.



6.    Busuk Batang (Magnaphorte salvinii)
Bagian padi yang terserang adalah batang dan pelepah daun. Gejala serangannya berupa bercak berwarna kehitam-hitaman, bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelepah dan secara bertahap membesar.Cara pengendalian adalah dengan tunggul-tunggul padi sesudah panen dibakar atau didekomposisi.

7.    Bakteri daun bergaris (Pseudomonas setariae)
Gejala awal yang ditunjukkan oleh penyakit bergaris pada tanaman padi adalah adanya garis-garis membujur berwarna hijau gelap dekat pangkal pelepah daun dari bibit tanaman. Pada kondisi lembab bercak-bercak memanjang dan menyebar sepanjang pelepah dan pada helaian daun. Kemudian warna akan berubah menjadi coklat gelap.
Cara pengendaliannya adalah:
-       Buang atau menghancurkan tunggul-tunggul dan jerami-jerami yang terinfeksi/sakit
-       Pastikan jerami dari tanaman sakit sudah ter-dekomposisi sempurna sebelum tanam pindah

8.    Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae)
Bagian padi yang terserang adalah pelepah daun. Gejala serangannya yaitu adanya noda berbentuk bulat memanjang hingga tidak terataur, warna abu-abu ditengahnya dan coklat atau coklat abu-abu di pinggirnya.Cara pengendaliannya adalah dengan cara bakar tunggul segera sesudah panen untuk mengurangi inokulum.

9.    Penyakit busuk akar
Penyakit busuk akar pada tanaman padi mempunyai gejala yang berupa daun menguning dan coklat gelap pada anakan yang rusak. Infeksi dapat dimulai saat tanaman masih muda. Sebagai awalnya gejala yang timbul berupa busuknya pelepah daun dan berubah menjadi coklat. Bercak cepat menyebar kebawah pada buku-buku dan batang. Tangkai menjadi lunak dan busuk mengeluarkan bau yang tidak enak. Gejala lanjutnya banyak tanaman padi yang rusak sehingga seluruh tanaman rebah dan mudah dicabut. Penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Helminthosporium sigmoideum.
Cara pengendaliannya adalah:
  •  Jangan berlebihan dalam menggunakan unsur Nitrogen (Urea)
  •  Atur jarak tanam agar tanaman padi tidak terlalu lembab pangkal batangnya
  •  Penambahan unsur Kalium untuk menguatkan batang
  •  Perbaiki drainase sehingga tanaman tidak selalu tergenang
  •  Menanam varietas padi yang tahan rebah (mempunyai bentuk tanaman padi yang tidak  terlalu tinggi)
  •  
10.    Tungro (Viruses tungro)
Gejala penyakit tungro adalah berkurangnya jumlah anakan dan pertumbuhan yang kerdil. Helaian daun dan pelepah daun memendek. Helaian daun muda yang tidak menggulung dijepit oleh pelepah daun dan daun-daunnya menggulung sedikit. Warna daun berubah menjadi kuning kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun-daun yang tua. Daun muda mungkin menjadi belang atau bergaris-garis hijau pucat. Malai tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna. Bulir-bulirnya tertutup bercak coklat dan beratnya kurang dibanding bulir normal. Tanaman padi yang terinfeksi biasanya hidup hingga fase pemasakan. Pembungaan yang terlambat bisa menyebabkan tertundanya panen. Malai seringkali kecil, steril dan keberadaanya tidak sempurna. Tanaman tua yang terinfeksi bisa tidak menimbulkan gejala serangan sebelum panen tetapi gejala akan terlihat saat singgang yang tumbuh setelah panen.
Serangannya dapat merusak pertanaman yang sangat luas dalam waktu yang singkat.
Penyakit tungro ini ditularkan oleh hama wereng daun terutama wereng hijau (Nephotettix virescens) dan wereng zigzag.
Sebenarnya untuk mengendalikan penyakit ini cukup sulit karena serangannya yang cepat dan menyebar.
Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya:
§   Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular ketanaman yang sehat
§           Rotasi dengan tanaman palawija dapat memutus siklus hidup wereng daun
§           Kendalikan serangan wereng dengan cara gunakan insektisida yang terbaik



Hama Padi


Hama Pada Tanaman Padi :

1.    Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Bagian padi yang diserang wereng cokelat adalah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan menghisap cairan pada jaringan pengangkut tanaman padi. Wereng coklat dapat menimbulkan kerusakan ringan sampai berat pada semua fase tumbuh, fase pembibitan,fase anakan, fase susu (pengisian). Gejalanya yaitu daun menjadi kuning dan cepat kering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian hama wereng cokelat dengan cara :
-       Penggunaan pestisida yang tepat
-       Bertanam padi secara serempak
-       Menggunakan varietas tahan wereng
-       Melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah

2.    Wereng Hijau (Nephotettix virescens)
Bagian padi yang diserang wereng hijau adalah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan menghisap cairan dari dalam daun bagian tepi,tidak menyukai pelepah,ataupun daun-daun bagian tengah. Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro.Wereng Hijau menyebabkan daun-daun padi berwarna kuning sampai kuning oranye, penurunan jumlah anakan, dan pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek), di tempat bekas hisapan akan tumbuh cendawan jelaga, daun tanaman kering dan mati.
Pencegahan dan pengendalian hama wereng hijau adalah :
-       Melakukan penanaman secara serempak
-       Menggunakan varietas yang tahan wereng
-       Menyemprotkan pestisida

3.    Penggerek Batang (Tryporiza sp.)
Penggerek Batang adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Bagian padi yang diserang adalah batang padi dan pelepah daun. Cara menyerangnya yaitu dengan menyerang tanaman pada semua fase tumbuh, baik di fase pembibitan, anakan, maupun pembungaan.
Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep). Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabut dan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).
Cara pengendalian hama penggerek batang adalah:
-            Menggunakan varitas tahan penggerek batang
-            Meningkatkan kebersihan lingkungan
-            Menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati
-            Membakar jerami
-            Menggunakan insektisida

4.    Walang Sangit (Leptocorixa acuta)
Bagian padi yang diserang walang sangit adalah buah padi yang masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit menyebabkan beras berubah warna menjadi coklat, mengapur , menyebabkan buah hampa, berkualitas rendah dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam bulir padi.
     Cara pengendalian hama walang sangit adalah:  Bertanam secara serempak,  Peningkatan kebersihan, Mengumpulkan dan memusnahkan telurMelepas musuh alami seperti jangkrik, Menyemprotkan insektisida

5.    Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae) 
Bagian padi yang diserang hama ganjur adalah Anakan padi. Cara menyerangnya terjadi sejak tanaman 
masih di pembibitan sampai tanaman mencapai fase primordia. Gejala khas ganjur adalah tunas padi yang 
tumbuh menjadi bentuk seperti pentil atau daun bawang, dengan panjang bervariasi, 15-20 cm . Anakan 
yang terserang ganjur tidak mampu menghasilkan malai. 
Pencegahan dan pengendalian hama ganjur adalah:
      - Dengan melakukan pembersihan sekitar lahan penanaman dari rumput dan padi liar yang dapat menjadi
      tempat persembunyian atau inang alternatif.
   Melakukan penanaman padi serempak dengan menggunakan varietas yang tahan hama ganjur
    - Menyemprotkan insektisida



6.    Ulat Grayak (Armyworm)
Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan tanaman kekurangan air. Untuk pengendaliannya dianjurkan menyemprot intektisida.


7.    Hama Putih (Nymphula depunctalis)
Bagian padi yang diserang hama putih adalah daun. Cara menyerangnya yaitu menyerang daun bibit, Kerusakan pada daun yang khas yaitu daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung yang digunakan larva untuk membungkus dirinya.
Cara pengendalian hama putih adalah :
                                                              -        Dengan pengaturan air yang baik
-       Penggunaan bibit sehat
-       Menggugurkan tabung daun
-       Menyemprotkan insektisida

8.    Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
Bagian padi yang diserang tikus sawah adalah seluruh tanaman padi. Cara menyerangnya yaitu merusak tanaman padi pada semua fase tumbuh dari semai hingga panen, bahkan sampai penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru.
Pada serangan berat, tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, meluas ke arah pinggir, dan menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan. Tikus sawah biasanya menyerang pada malam hari.
Cara pengendalian tikus sawah adalah:
-          -  Pergiliran tanaman, sanitasi, gropyokan
-          - Melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu
-          - Penggunaan pestisida dengan tepat, intensif dan teratur
-          - Memberikan umpan beracun seperti seng fosfat yang dicampur dengan jagung atau beras.

9.    Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda dan keong mas dengan berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air yang baik dan tepat karena keong mas menyenangi tempat-tempat yang digenangi air.
Bila diperlukan, penyemprotan pestisida juga dapat dilakukan di sawah yang tergenang, di cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.

10.    Burung (Lonchura spp.)
Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil padi secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi. Cara pengendalian hama burung diantaranya adalah dengan menjaga lahan dengan menempatkan orang-orangan sawah untuk mengusir burung, menanam secara serentak, jangan menanam dan memanen diluar musim agar tidak dijadikan sebagai sumber makanan serta kendalikan habitat/sarang burung.